Subscribe:

Minggu, 29 Desember 2013

Bayi Suka Dicium


Ciuman yang diberikan oleh Ayah dan Bunda, dan orang-orang terdekat membuat bayi merasa aman dan nyaman.  

Bayi tahu kalau dicintai. Melalui ciuman, menurut Dr. Judith A. Hudson, pakar psikologi perkembangan anak dari The State University of New Jersey, New York, Amerika Serikat, bayi tahu ada orang yang melindungi dan menjaganya, tak akan membiarkannya kesepian dan ketakutan. 

Ciuman bisa menyehatkan secara fisik. Penelitian yang dilakukan  Professor Richard L. Ellis dari University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, menyimpulkan, sebuah ciuman dari Bunda yang menempel ke wajah atau tubuh bayi,  memberi  'sampel' patogen yang ada di wajah bayi. Sampel ini diambil oleh organ limpoid sekunder ibu seperti amandel yang kemudian bermigrasi ke payudara  dan menghasilkan antibodi yang dibutuhkan bayi. 


Sedangkan penelitian lain yang dipimpin oleh Proffesor John Tagg, mikrobiologis dariUniversity of Otago, New Zealand, menemukan fakta bahwa ketika seorang ibu mencium bayinya, secara tak langsung akan mentransmisikan sejenis bakteri tertentu yang dapat membantu membangun kekebalan terhadap penyakit pilek dan radang telinga pada bayi.
Lakukan ini: Hindari mencium bayi langsung di bibirnya.  Pastikan pula Bunda dan  dalam keadaan sehat saat menciumnya agar ia tidak tertular penyakit.
  • Sesering mungkin hujani bayi dengan ciuman, namun lakukanlah secara perlahan. Bayi tidak suka dengan gerakan yang mengejutkan atau dilakukan secara kasar, apalagi saat ia tidur.

Makna Gerak Tubuh Bayi



Dalam buku “Reading Your Baby’s Body Language,” Beverly Morgan, IBCLC yang melakukan penelitian terhadap gerakan tubuh bayi, menyatakan bahwa  gerakan tubuh bayiyang merupakan ungkapan perasaan dan keinginannya, memiliki pola kesamaan dan menyiratkan makna yang serupa. Inil  di antaranya.
  • Mengangkat punggung hingga melengkung, membuka  kedua telapak tangan dan kakinya serta membelalakkan mata. Artinya, “Aduh, rasanya nggak enak nih. Sakit.”  Ada yang sakit di tubuhnya, tapi bisa juga dia sedang kesal dengan sesuatu.   
  • Mengernyitkan hidung.  Artinya, “Nggak mau!” Dia tidak suka sesuatu yang Anda sodorkan kepadanya. Misalnya, mainan.
  • Menutup kedua matanya dengan kedua tangan. Artinya, “Mataku capek. Bising sekali, suaranya.” Ia ingin  menutupi atau melindungi diri dari benda bergerak yang terlalu banyak dia lihat, atau juga berusaha melindungi dirinya dari suara yang  bising.
  • Matanya tampak juling, mengernyitkan dahi sambil membuka mulutnya dengan bentuk seperti segi empat. Artinya, “Awas, aku marah nih!”  
  • Tangan memegang telinga. Artinya, “Aku bingung, rasanya ada yang sakit.”  Dia kesulitan melakukan sesuatu atau mengungkapkan perasaannya. Misalnya, perutnya kembung, dia ingin bersendawa. Atau, telinganya sakit karena mungkin dia terkena infeksi telinga atau radang tenggorokan.
  • Merentangkan kedua tangan atau lengannya ke samping. Artinya, “Aku lagi senang nih.” Bayi  sedang santai, siap mengamati dunia sekitarnya.
  • Kakinya menendang-nendang. “Wow!” Si kecil terkagum-kagum atau sangat tertarik dengan sesuatu.  Gerakan ini bermakna dia meminta atau menginginkan lagi sesuatu yang baru saja Anda lakukan atau berikan. Contohnya, dia masih ingin meneruskan bermain dengan Anda.
  • Menggerakkan tubuh dengan kaku atau menggeliat sambil mengedipkan matanya secara perlahan, atau disertai sikap rewel. Artinya “Capek, ngantuk. Mau bobok…”   
  • Kedua tangannya di depan dada sambil menggerak-gerakkan jemarinya.Artinya, “Main yuk!” Bayi siap bermain.
  • Memalingkan wajah. Artinya, “Bosan ah..”  Dia tidak senang karena terlalu banyak rangsangan yang Anda berikan, atau tidak tertarik terhadap sesuatu yang Anda tawarkan kepadanya.
  • Meringkuk. Artinya, “Aku sedih, tolong hibur aku.”   Bila disertai rewel, dia lelah.
  • Tangan diangkat ke mulut. Artinya, “Lapaaar. Mau susu!”  Bayi memang cepat lapar. Apalagi bayi yang mengonsumsi ASI.
  • Memegang atau memilin rambut. Bayi merasa gelisah. Dia sedang membuat dirinya merasa nyaman, karena gerakan ini menenangkan system saraf pusat.
  • Lengan bergetar atau gemetar. Artinya “Aduh…perutku…”  Ada gas di perutnya. Dia ingin buang gas tapi sulit.

Berkomunikasi dengan Bahasa Isyarat Bayi



Meski belum mampu bicara, Anda tetap bisa mengajak bayi berkomunikasi lewat bahasa isyarat. Selain menangis, bayi berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh dan menggunakan kedua tangannya. Berikut beberapa gerakan bahasa isyarat bayi: 
  • Mau tidur: Pertemukan kedua telapak tangan Anda, lalu letakkan  di samping kepala, di atas bahu, dan miringkan kepala Anda, seolah-olah tidur di atas bantal. Isyarat ini dapat dilakukan dengan dua tangan maupun satu tangan. Bila satu tangan, arahkan telapak tangan ke atas untuk menggambarkan bantal.
  • Makan: Pertemukan ujung jari-jari tangan kanan Anda hingga menjadi berbentuk seperti kerucut. Lalu, gerakkan ke arah bibir Anda.
  • I Love You: Gunakan jari telunjuk tangan kanan, tunjuk dada Anda, lalu silangkan kedua tangan Anda di depan dada, kemudian gerakkan tangan Anda menunjuk ke arah si kecil.
  • Sakit: Pertemukan ujung kedua jari telunjuk tangan kanan dan kiri di depan dada. Lalu, tunjuk bagian tubuh yang sakit, misalnya perut.
  • Mau pipis: Selipkan ibu jari tangan kanan Anda di antara jari telunjuk dan jari tengah. Kemudian, goyangkan beberapa kali dengan posisi tangan sejajar dengan bahu.
  • Susu: Buka telapak dan jari-jari tangan kanan Anda, lalu lakukan gerakan menggenggam, menyerupai gerakan tangan orang yang sedang memerah susu sapi. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
  • Mau lagi: Pertemukan ujung jari-jari kedua tangan Anda sehingga berbentuk menyerupai kerucut, di depan dada Anda, dan posisikan kedua’kerucut’ tersebut saling berhadapan.. Kemudian, sentuhkan kedua ujung ‘kerucut’ lalu jauhkan kembali. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
  • Stop: Letakkan sisi bagian bawah telapak tangan kanan Anda melintang di atas telapak tangan kiri Anda bagian dalam. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
  • Terima kasih: Letakkan ujung jari-jari tangan kanan Anda pada bibir, lalu jauhkan (lepaskan). Gerakkan  seperti memberi salam “kiss bye.”
  • Tolong: Kepalkan telapak tangan kanan dengan ibu jari menghadap ke atas. Sentuhkan kepalan tangan kanan tersebut pada telapak tangan kiri Anda yang tebuka.
  • Mandi: Kepalkan kedua telapak tangan Anda dengan posisi menggenggam, di depan dada, ibu jari menghadap ke atas. Lalu, gerakkan kedua telapak tangan tersebut ke atas, mengarah ke bahu. Lakukan secara bersamaan, dan diulang beberapa kali.
  • Ibu: Bukalah telapak tangan kanan Anda, hadapkan ke samping kanan, dan posisikan di samping kepala. Kemudian sentuhlah dagu Anda dengan ujung ibu jari, lalu lepaskan.
  • Ayah: Buka telapak tangan kanan Anda, hadapkan ke samping kanan, dan posisikan di samping kepala bagian atas. Kemudian sentuhlah dagu Anda dengan ibu jari lalu lepaskan. 

Sabtu, 28 Desember 2013

Makna Tidur Bayi


Ngorok bukan cuma dialami oleh Anda saja, bayi mungil juga bisa! Bayi punya beberapa kebiasaan ajaib saat tidur. Kenali yuk apa saja!
  • Menjedotkan kepala. Tiba-tiba Anda sudah melihat bayi mungil Anda menggerakkan kepala ke arah tembok atau sisi-sisi boksnya.  Ia terlihat seperti hendak membenturkan kepalanya, padahal tidurnya sangat pulas. Polah ini terjadi pada bayiusia 6 bulan. Sebenarnya ia sedang asyik menggerakkan badannya saat tidur. Kadangkala gerakannya ekstrim, hingga terlihat seperti membenturkan salah satu anggota tubuh. Padahal gerakan itu salah satu cara untuk menenangkan dirinya sendiri. Anda hanya perlu memberikan pengamanan ekstra di sekitar tempat tidur atau boksnya agar anak terhindar dari cidera.
  • Mendengkur. Bayi mengeluarkan suara seperti ngorok saat tidur karena kualitas tenggorokannya masih lunak. Seiring bertambahnya usia suara seperti ‘mendengkur ini akan menghilang. Namun ada faktor lain dibalik mendengkurnya bayi, yaitu karena ada penyumbatan pada saluran pernafasan. Penyumbatan ini bisa datang dari lendir yang berasal dari sisa-sisa air susu yang menempel di tenggorokannya. Jika mendengkur karena alergi, jangan ragu untuk datang ke dokter untuk mencari sumber alerginya dan ‘menyelesaikan’ alerginya.
  • Berhenti bernafas. Napas bayi tiba-tiba berhenti saat tidur dikenal sleep apnea. Gangguan ini terjadi karena adanya penyempitan jalan nafas yang mengakibatkan udara tidak bisa masuk dan keluar. Akibat oksigen yang merosot dan kadar karbondioksida yang banyak, anak akan terbangun disertai suara hentakan keras seolah nafas baru terbebas. Proses bangun ini disebut bangun mikro, di mana gelombang otak terbangun tapi anak tidak terjaga. Ini akan terjadi secara berulang sehingga membuat kualitas tidur bayi Anda berkurang. Anak yang menderita sleep apnea perkembangan fisik dan otaknya akan terganggu. Anda dapat konsultasikan masalah ini pada dokter anak.
  • Berkeringat deras. Beberapa bayi berkeringat lebih banyak saat tidur. Mekanisme mendinginkan suhu badan pada beberapa anak pun terkadang berlebihan, sehingga keringatnya banyak, walaupun cuaca atau udara di sekitar anak tidak terlalu panas. Keringat yang berlebihan biasanya bukan merupakan pertanda adanya penyakit tertentu, kecuali bila ia berkeringat karena menggunakan baju atau selimut berlapis-lapis. Ini dapat memicu sleep apnea atau overheating yang dapat memicu sindroma kematian bayi mendadak. Di luar itu, hal yang perlu Anda perhatikan adalah jaga suhu kamar tetap stabil -sekitar 18-23ºC- dan segera mengganti bajunya jika basah agar tidak masuk angin.
  • Gigi gemeretak. Suara aneh ini muncul setiap bayi tidur. Ternyata sumbernya berasal dari dalam mulutnya. Kebiasaan ini sering terjadi saat bayi memiliki gigi pertamanya. Tidak ada yang aneh karena penyebabnya adalah sensasi dari gigi barunya itu. ‘Adukan’ rasa sakit dan gatal dari gigi dan gusinya membuat bayi bermain-main dengan gigi dan gusinya. Anda perlu khawatir dan segera berkonsultasi ke dokter bila keadaan seperti ini terjadi terus-menerus di satu malam, tanpa henti.

Jumat, 27 Desember 2013

Fenomena Bedong Bayi



Tradisi membedong bayi adalah tradisi turun temurun masyarakat di Asia. Bayi-bayi di Eropa atau Amerika, sejak lahir dibiarkan bebas tanpa bedong tidak seperti bayi di Asia pada umumnya.

Banyak orangtua (generasi kakek nenek)  kemudian menurunkan kebiasaan ini kepada para orangtua baru. Namun tidak sedikit para orangtua baru ini menolak. Alasannya bervariasi, dari sekadar tren mengikuti gaya bayi ala barat sampai alasan keamanan. Ternyata selain membawa manfaat, membedong bayi pun ada risiko nya. 

Plusnya:

• Menghangatkan tubuh
Menurut DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K), membedong adalah salah satu cara untuk membuat bayi merasa hangat. Sewaktu di dalam rahim, bayi terbiasa tidur meringkuk dalam ruang yang ketat. Membedong bayi baru dapat memberikan suasana yang sama seperti dalam rahim sehingga membuat mereka tidur lebih nyaman. Selain itu juga dengan dibedong membantu bayi terhindar dari hipotermi atau kedinginan. Bedong biasanya dipakai dalam minggu pertama sampai kedua kehidupan bayi.

• Menghindari luka cakaran kuku
Kuku bayi tumbuh dengan cepat dan seringkali mereka menggaruk wajah tanpa sengaja akibat gerakan yang tiba-tiba. Saat bayi di bedong, tangan mereka tentunya tidak dapat bergerak bebas sampai menggaruk dan melukai wajah.

Minusnya:
• Dislokasi pinggul
Ternyata, disamping memiliki manfaat, membedong juga memiliki risiko. Menurut dr. Margareta Komalasari, SpA, membedong bayi terlalu kencang dapat menghambat pertumbuhan tulang dan mengakibatkan dislokasi pinggul. Ketika bayi sedang belajar bergerak, tubuhnya dibalut terlalu erat dengan bedong sehingga menyebabkan ruang geraknya terbatas. Pendapat yang mengatakan bahwa bedong justru bermanfaat membantu meluruskan kaki bayi itu adalah pendapat keliru. Sejak lahir, bentuk kaki bayi memang membentuk huruf O. Namun, memasuki usia 6 bulan kaki bayi baru akan mengalami pertumbuhan dan akan lurus dengan sendirinya. 

• Kepanasan
Betul jika dikatakan membedong bayi dapat membantu menghangatkan tubuh anak. Sebaiknya tidak membedong terlalu ketat, apalagi dengan menggunakan kain yang tebal. Ini mengakibatkan ia kepanasan. Namun bila dilakukan terlalu ketat ditambah suhu yang cukup panas, membedong dapat mengakibatkan bayi kepanasan. Hal ini dapat menyebabkan hipertermia atau kepanasan pada bayi Anda.

• SIDS – Sudden Infant Death Syndrome
Sebaiknya hentikan membedong jika bayi Anda bergerak sangat aktif karena berisiko ia akan terguling dan terperangkap dalam bedongnya sendiri. Selain itu, bedong yang terlalu ketat juga membuat bayi kesulitan bernapas dan ini bisa meningkatkan risiko SIDS. 

Bunda boleh saja membedong bayi, namun perhatikan hal-hal berikut ini:
• Hindari membedong bayi terlalu kencang 
• Pilih jenis kain bedong yang terbuat dari katun, elastis dan lembut di kulit bayi
• Bedong bagian tubuh bayi saja. Hindari menutup kepalanya
• Jika sudah memasuk usia 2-3 bulan sebaiknya bayi tidak lagi dibedong, karena bayi sudah aktif bergerak dan dapat membuka bedongnya sendiri. Kain bedong dapat menutupi wajah dan hidung bayi sehingga menghambat pernapasan mereka.

Jadi, dibedong atau tidak tak jadi masalah selama dilakukan dengan tepat.

Bubur Nasi Tofu


Saat balita sakit radang tenggorokan, berikan makanan bertekstur halus dan lembut, seperti hidangan ini. 

Bahan: 
25 gram beras.
650 cc kaldu. 
25 gram dagig ayam, cincang halus.
30 gram tofu, potong kecil. 
30 gra, wortel parut, halus. 
2 sendok makan margarin. 

Cara membuat: 
  1. Campur beras dengan kaldu, masak sambil sekali-kali diaduk hingga menjadi bubur. 
  2. Masukkan ayam, masak hingga ayam matang. Masukkan tofu dan wortel, masak hingga wortel lunak. Tambahkan margarin, aduk terus. Angkat. Sajikan hangat. 

Tim Saring Hati


Anak anemia perlu meningkatkan konsumsi makan yang kaya zat besi (Fe). Seperti, hati ayam dan bayam. 

Bahan: 
30 gram nasi aron. 
30 gram hati ayam, cincang halus.
30 gram bayam, cincang halus. 
1 sendok makan margarin. 
500 cc kaldu. 

Cara membuat: 
  1. Masak nasi aron hingga menjadi bubur. 
  2. Masukkan hati ayam, masak hingga matang.
  3. Tambahkan bayam dan margarin, masak sambil diaduk hingga bayam lunak. Angkat, saring. Sajikan hangat. 
Untuk 2 porsi
kalori per porsi: 88 Kalori

Bubur Bayam Avokad


Anak sembelit umumnya karena pola makan yangi kurang serat. Berikan menu ini untuk si 6-9 bulan yang sedang sembelit. 

Bahan: 
50 gram daun bayam, cincang halus. 
500 c air. 
50 gram avokad, haluskan. 
1 sendok makan margarin. 

Cara membuat: 
  1. Rebus bayam hingga layu. 
  2. Masukkan margarin, masak sebentar, angkat.
    masukan avokad, aduk rata. 
  3. Sajikan hangat. 
Untuk 2 porsi
Kalori per porsi: 67 kalori.

Pisang Kuah


Pisang mengandung pektin yang membantu penyerapan air. Berikan saat anak diare. Untuk si 6-9 bulan. 

Bahan:
2 buah pisang ambon, kupas, potong dadu kecil
250 cc air
1/4 sendok teh kayumanis


Cara membuat:
  1. Rebus pisang bersama air dan kayumanis. Aduk hingga mendidih dan gula larut. Angkat.
  2. Sisihkan pisang dari kuahnya, haluskan dengan saringan. Tuang ke dalam mangkuk, siram dengan kuahnya.
Untuk 2 porsi
Kalori per porsi: 83 kalori

Hunkue Pisang Madu



Saat anak demam tifoid, beri makanan lembut dan lunak sehingga mudah ditelan dan dicerna usus. Seperti hidangan ini. 

Bahan: 
50 gram tepung hunkue, larutkan dengan air secukupnya. 
250 cc susu cair.
1 buah pisang ambon, iris melintang 1 cm. 

Saus madu: 
50 gram maizena, larutkan dengan sedikit air. 
100 cc susu cair.
2 sendok makan madu. 

Cara membuat: 
  1. Didihkan susu, masukkan larutan hunkue sambil diaduk hingga matang dan licin (tidak mengeluarkan gelembung), angkat. 
  2. Tuang adonan hunkue ke dalam mangkuk, taruh potongan pisang di atasnya dan biarkan mengeras. Sajikan dengan saus madu. 
Saus madu: 
  1. Didihkan susu, masukkan maizena sambil diaduk.
  2. tambahkan madu, aduk rata. 
Untuk 2 porsi
Kalori per porsi: 375 Kalori